Wednesday, August 13, 2014

And The Fairy Tale Goes...~ Akad & Panggih (Part 1)

Haloo...!! ^^ :p
Memang deh yang punya blog itu malesnya setengah mati yak >< Setelah 6 bulan dari menikah baru deh mood lagi buat lanjut nulis blog..hyakakak...Rasanya ga enak, masi belum share gimana akhirnya? lancar ga? sesuai keinginan ga?

Alhamdulillah lancar jaya semua rangkaian acaranya...dari siraman , midodareni  , akad, panggih, resepsi, honey moon, sampe ngunduh mantu. Langsung saya share gambar-gambarnya ya...karena foto mewakili banyak kata *cielah*..

suasana akad

 Akad dilaksanakan di Masjid Raya Al Muhajirin Semarang. Rasanya gimana ya akad? duh campur aduk deh, kayak ga percaya, deg-degan, seneng, dll. Kalo nonton videonya masih pengen ketawa-ketawa sendiri..haha...Alhamdulilah, tepat sebelum jam 8 tanggal 8 Februari 2014, saya sah menjadi istri Mas Baim.


Setelah sah, saatnya penandatanganan buku nikah.


-
Alhamdulilah, selama akad nikah, acara berlangsung khidmat. Diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an, kemudian khotbah pernikahan yang sangat mengena. Setelah itu, baru pembacaan akad dan alhamdulilah lancar. Setelah akad, kami berlanjut langsung ke Gedung Balai Prajurit Watugong untuk upacara Panggih dan persiapan Resepsi.

Sesi Foto-foto setelah akad

Foto-foto di depan gedung dan mobil pengantin


Sesampainya di gedung, langsung dilaksanakanlah upacara adat panggih. Sebenanya ga pakai adat juga gapapa..tapi kan nikah sekali seumur hidup..jadi biar bisa merasakan semua prosesinya ^^
Berikut rangkaian prosesinya :
1.Upacara lempar sirih, yaitu saling melempar sirih. Tujuannya adalah untuk saling mengenal. *Ga Kefoto*Huhu*
2. Upacara Wiju Dadi, yaitu pengantin putra menginjak telur dan pengantin putri membasuhnya. Artinya adalah ketaatan terhadap suami.
3. Upacara Sindur Binayang, yaitu pengantin berjalan di belakang bapak pengantin putri dan dituntun oleh ibu pengantin putri. Upacara ini berarti Bapak selalu menuntun putra putrinya menuju kebahagiaan dan sang ibu selalu mendorongnya seperti slogan tut wuri handayani.
Upacara wiju dadi dan sindur binayang

4. Upacara timbang dan Tanem, yaitu sang bapak memangku kedua pengantin, yang artinya kasih sayang orang tua terhadap masing-masing pengantin sama besarnya. Kemudian upacara tanem, yaitu Bapak menuntun pengantin duduk di pelaminan, artinya pengantin sudah sah sebagai suami istri.
5. Upacara kacar-kucur, yaitu hasil jerih payah suami diberikan sebagai nafkah istri.
Upacara Timbang dan Kacar Kucur

6. Upacara kembul dhahar, yaitu saling menyuap secara perlahan, artinya segala suka duka harus dipikul bersama.
upacara kembul dhahar

7. Upacara sungkeman kepada orang tua, yang bermakna selain memohon doa restu, kedua pengantin tetap berbakti kepada Bapak-Ibu Pengantin.
Sungkeman yang mengharukan
Setelah upacara adat panggih selesai, baru lanjut acara makan dan foto-foto dengan keluarga. Alhamdulilah untuk acara akad sampai dengan panggih, semuanya lancar, khitmat, dan bermakna.

No comments:

Post a Comment